Apakah ada yang pernah mendengar tentang bangsa Polip? Konon, mereka adalah penghuni bumi sebelum manusia. Mereka memiliki sayap, tetapi bukan termasuk malaikat atau jin. Bahkan, beberapa tafsir percaya bahwa mereka adalah “binatang melata yang keluar dari bumi” seperti yang disebutkan dalam hadits Riwayat Muslim.
Namun, tidak ada sumber yang secara tegas menghubungkan makhluk bersayap ini dengan hadits tersebut. Oleh karena itu, kita sebaiknya mengabaikan hal yang masih tidak jelas. Lalu, siapa sebenarnya kaum Polip ini dan bagaimana kisah tentang mereka terkenal di internet?
Dikatakan bahwa sebelum manusia menghuni bumi, ada bangsa lain yang dahulu mendiami bumi. Mereka dikenal sebagai bangsa Polip. Mereka hidup di bumi jutaan tahun sebelum manusia diciptakan. Bangsa Polip bukanlah jin, malaikat, ataupun manusia. Mereka adalah makhluk ciptaan Tuhan yang lain sebelum manusia ditempatkan di muka bumi sebagai Khalifah.
Dikatakan juga bahwa bangsa Polip mirip dengan manusia tetapi memiliki sepasang sayap untuk terbang. Ada yang menyatakan mereka seperti peri, dan ada pula yang mengatakan mereka memiliki sayap serta banyak kaki. Kisah bangsa Polip tampaknya berkembang dan menjadi populer berkat penulis cerita H.P. Lovecraft (20 Agustus 1890 – 15 Maret 1937). Salah satu karyanya yang kemudian menjadi bacaan populer adalah mitos Cthulhu, yang pertama kali diterbitkan di majalah pulp Weird Tales pada tahun 1928.
Dalam mitos ini, bangsa polip (polyp) menjadi penghuni bumi sekitar 750 juta tahun yang lalu dari planet lain. Beberapa pengamat mitos berpendapat bahwa H.P. Lovecraft merujuk pada Planet Pluto. Di Bumi, kaum polip membangun kota-kota dengan menara jendela yang sangat tinggi. Namun, mereka akhirnya dikalahkan dalam peperangan sengit dengan makhluk lain yang lebih unggul, yakni Elder Things.
Ketika ras Great Race of Yith datang ke Bumi, mereka berperang dengan polip dan segera mengusir mereka ke bawah tanah menggunakan teknologi canggih mereka. Bangsa polip kini tinggal di dunia bawah tanah dan tidak bisa keluar karena disegel. Konon, terdapat reruntuhan kuno di suatu tempat dengan sumur yang disegel oleh tumpukan batu. Di bawahnya, bangsa polip masih hidup hingga sekarang.
Wujud Asli Penghuni Bumi Sebelum Manusia
Wujud bangsa polip ditafsirkan beragam. Ada yang menganggapnya berwujud manusia dengan sayap seperti malaikat, sementara yang lain menggambarkannya memiliki banyak kaki. Mereka tidak memiliki penglihatan, tetapi bisa menembus berbagai jenis material padat. Mereka dapat terbang dan meninggalkan jejak besar di tanah saat mendarat, menunjukkan bahwa polip jauh lebih besar daripada manusia. Kehebatan polip termasuk kemampuan menghilang (invisible) dan mengontrol angin, menjadikannya senjata yang sangat kuat. Kehebatan mental polip ini diakui oleh bangsa Yith karena mereka tidak mampu melakukan transfer psikis saat penaklukan di bumi.
Dalam mitos lainnya, bangsa polip dikenal memiliki kekuatan luar biasa yang melampaui pemahaman manusia. Ada yang percaya bahwa polip dapat berubah bentuk sesuai keinginan, menjadikan mereka makhluk yang sulit dilacak dan diidentifikasi. Mereka juga dikatakan mampu berkomunikasi melalui telepati, memungkinkan mereka berhubungan satu sama lain tanpa kata-kata.
Selain itu, polip sering dikaitkan dengan kemampuan mengendalikan elemen alam seperti api dan air, memberikan mereka kekuasaan besar atas lingkungan mereka. Beberapa mitos menyebutkan bahwa polip dapat menciptakan ilusi yang begitu nyata, sehingga dapat menipu dan memanipulasi pikiran manusia.
Ada juga legenda yang mengatakan bahwa bangsa polip adalah penjaga gerbang antar dimensi, mampu bergerak bebas di antara berbagai dunia dan realitas. Mereka dipercaya memiliki pengetahuan kuno dan rahasia alam semesta yang tak terjangkau oleh manusia.
Kehebatan mereka dalam strategi dan perang juga diceritakan dalam beberapa mitos. Polip mampu mengendalikan pasukan makhluk lain dan menggunakan kekuatan pikiran mereka untuk mempengaruhi jalannya pertempuran. Dalam beberapa cerita, mereka bahkan dapat membangkitkan makhluk-makhluk dari dunia lain untuk berperang atas nama mereka. Meskipun banyak cerita yang menakutkan, ada juga mitos yang menggambarkan polip sebagai penjaga keseimbangan alam dan pelindung rahasia alam semesta, yang hanya bertindak jika ada ancaman besar yang bisa menghancurkan dunia.