Fenomena kesurupan dan upaya pengusiran setan telah menjadi peristiwa yang akrab bagi kita semua, meresap dalam berbagai budaya di seluruh dunia, bahkan menjadi favorit produser film horror. Kepercayaan akan keberadaan setan dan praktik pengusiran setan telah menjadi bagian integral dari nilai-nilai keagamaan. Setiap agama memiliki keyakinan bahwa setan dapat menguasai tubuh manusia, dan menyediakan pedoman tentang bagaimana menghadapinya. Namun, ironisnya, dalam era modern ini, praktik pengusiran setan seringkali berakhir tragis dengan kematian bagi individu yang diduga terkena kesurupan. Berikut adalah contoh nyata dari upaya pengusiran setan yang berujung pada kematian yang mengerikan.
Meninggal Karena Dipaksa Minum Air Terlalu Banyak
Seorang wanita Jepang bernama Rie Fukuda meninggal setelah dipaksa minum air dalam jumlah besar dalam sebuah ritual pengusiran roh jahat. Polisi Jepang telah menangkap seorang pengusir roh berusia 81 tahun, saudara perempuan korban, dan suami korban dalam kasus ini. Dilaporkan bahwa korban, yang diikat, dipaksa untuk menelan banyak air sebagai bagian dari ritual yang dilakukan oleh suami dan dua wanita tua tersebut.
Dalam penyelidikan mereka, polisi menahan Kosai Fukuda (52), seorang staf pengajar di sebuah universitas di kota Kumamoto, Jepang selatan. Dia ditahan bersama Eiko Noda (81) dan Keiko Kitayama (77). Eiko Noda dilaporkan telah menjadi seorang profesional dalam pengusiran roh selama tiga dekade, seperti yang dilaporkan oleh stasiun televisi Nippon, mengutip sumber yang tidak ingin disebutkan namanya di kepolisian setempat. Noda dan Fukuda mengatakan kepada polisi bahwa korban sebenarnya telah menjalani proses pengusiran roh selama beberapa tahun terakhir.
Pengusiran Setan Dengan Memukul dan Mencekik, Nyawa Korban Ikut Terusir
Eder Guzman-Rodriguez mengakui di pengadilan bahwa motif di balik tindakannya yang tragis tidaklah bersifat fisik, namun lebih terkait dengan keyakinannya akan adanya kekuatan gaib atau setan yang menghuni tubuh anaknya. Dia mengklaim bahwa tindakannya yang keras terhadap anaknya, yang berujung pada kematian, sebenarnya dilakukan dalam upaya untuk mengusir entitas jahat tersebut. Selain itu, Guzman juga mengakui telah menggunakan kekerasan terhadap istrinya, Carmen Nozalo, dengan maksud untuk menghalanginya dari campur tangan atau menghambat upayanya.
Meskipun polisi tiba di lokasi terlambat, mereka masih berhasil menyaksikan bagian terakhir dari ritual yang berlangsung, di mana Guzman dibantu oleh empat orang pria yang memegang salinan Injil. Situasi ini memberikan gambaran tentang betapa dalamnya keyakinan Guzman dalam praktik spiritual yang dipercayainya.
Pasien Kesurupan Mati Akibat Menelan Mawar
Dora Alicia Tejada Pleitez, seorang wanita berusia 26 tahun, terlibat dalam peristiwa tragis di mana dia mengakui membunuh putrinya yang masih berusia 3 tahun dengan menggunakan apa yang dia klaim sebagai metode pengusiran setan. Dalam tindakannya yang mengerikan itu, ia memaksa anaknya untuk menelan sebuah mawar. Ketika ditanya oleh pihak rumah sakit yang menangani jenasah anaknya, Pleitez menyatakan bahwa perbuatannya itu dilakukan atas perintah Tuhan. Sebelum kejadian itu terjadi, ia pernah mengungkapkan kepada kakaknya, Amilcar Antonio Tejada, bahwa baru-baru ini dia merasa diberikan anugerah oleh Tuhan untuk memiliki kemampuan melihat dan berinteraksi dengan arwah orang mati.
Pada saat diinterogasi oleh polisi, Pleitez terus menyanyikan berbagai lagu doa, memberikan kesan bahwa dia berada dalam keadaan psikologis yang tidak stabil. Keterlibatannya dalam tindakan kekerasan terhadap anaknya yang tidak berdosa ini menciptakan kebingungan dan keguncangan di komunitas tempat tinggalnya. Dalam upaya memahami motif di balik tindakannya yang mengerikan itu, pihak berwenang terus melakukan penyelidikan yang mendalam, sementara masyarakat setempat terkejut dan terguncang oleh kejadian yang tragis dan mengerikan ini.