Mengenal Sphinx Piramida Besar Giza Lebih Dekat

Mengenal Sphinx Piramida Besar Giza Lebih Dekat

Sphinx Agung Giza adalah patung besar berbentuk setengah manusia dan setengah singa yang terletak di Mesir, di Dataran Giza, di tepi barat Sungai Nil dekat Kairo yang termahsyur. Dibangun pada milenium ketiga SM, patung ini merupakan salah satu patung terbesar di dunia yang diukir dari satu batu utuh. Nama asli yang digunakan oleh masyarakat Mesir Kuno untuk menyebut patung ini tidak diketahui. Nama “sphinx” diambil dari makhluk mitologi Yunani yang memiliki tubuh singa, kepala wanita, dan sayap elang, meskipun sphinx Mesir memiliki kepala laki-laki. Kata “sphinx” berasal dari bahasa Yunani (Σφιγξ — Sphinx, dari kata kerja σφιγγω — sphingo) yang berarti mencekik, karena dalam mitologi Yunani, sphinx mencekik orang yang tidak bisa menjawab teka-tekinya.

Beberapa orang percaya bahwa nama ini merupakan adaptasi dari bahasa Mesir kuno Shesep-ankh, nama yang diberikan pada patung bangsawan dari Dinasti Keempat. Dalam tulisan abad pertengahan, nama balhib dan bilhaw juga merujuk pada Sphinx, termasuk oleh sejarawan Mesir Maqrizi yang mengusulkan penyusunan dari bahasa Koptik. Namun, istilah Arab-Mesir Abul-Hôl, yang berarti “Bapak Teror,” lebih umum digunakan.

Salah satu sphinx Mesir kuno yang paling menonjol adalah Sphinx Agung Giza yang berada di komplex piramida besar Giza. Ini adalah sphinx terbesar dan paling terkenal, terletak di dataran tinggi Giza di pinggiran Kairo, bagian dari kompleks piramida besar kuno Giza. Sphinx Giza, dengan panjang 73,5 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 20 meter, merupakan struktur batu tunggal terbesar di dunia. Meskipun tidak ada bukti langsung tentang usianya, sphinx ini diyakini dibangun sekitar 4.600 tahun yang lalu.

Wajah Sphinx piramida besar Giza menggambarkan firaun dinasti keempat Khafra dengan lambang ular kobra di dahi. Pahatan yang menggambarkan kain kepala nampak terukir di belakang telinga. Jejak cat dekat salah satu telinga menunjukkan bahwa sphinx tersebut dulunya dicat warna-warni. Awalnya, Sphinx Giza memiliki jenggot, namun kemudian digali dan disimpan di British Museum, London. Dikatakan bahwa sphinx ini kehilangan hidungnya saat menjadi latihan sasaran tembak oleh tentara Napoleon.

Kepala sphinx ini memiliki panjang 10 meter dan lebar 4 meter. Matanya memiliki ketinggian dua meter begitu pula dengan lebar mulut yang juga 2 meter. Sedangkan panjang kaki berkisar 15 meter. Sphinx piramida besar Giza memiliki lempengan batu dengan beberapa prasasti terletak diantara kakinya. Lempengan ini ditambahkan ke monumen asli oleh Raja Thutmose IV. Prasasti menceritakan mimpi Raja (Thutmose) sehingga disebut pula ‘Dream Stela’.

Sphinx Giza diukir langsung dari bukit kapur. Struktur tersebut memiliki beberapa lapisan batu kapur. Dibandingkan dengan bagian tubuh lain, kepala terbuat dari lapisan yang lebih keras sehingga lebih tahan terhadap erosi. Di lain sisi, dasar struktur terbuat dari lapisan lebih lunak sehingga rawan erosi bahkan tidak lama sejak sphinx tersebut dibuat. Angin gurun yang kuat dan banjir tahunan Sungai Nil menyebabkan erosi pada struktur. Angin gurun yang membawa pasir sering mengubur sphinx ini selama bertahun-tahun. Sphinx Giza telah mengalami beberapa kali restorasi dan merupakan simbol nasional Mesir sekaligus warisan sejarah kuno yang amat berharga.

Sphinx Giza, patung raksasa yang menggambarkan firaun Khafra dari dinasti keempat, terkenal dengan lambang ular kobra di dahinya. Ada pahatan kain kepala di belakang telinganya, sementara jejak cat menunjukkan pernah diwarnai. Awalnya memiliki jenggot, namun sekarang bagian itu disimpan di British Museum, London, setelah digali. Menurut cerita, hidungnya hilang saat dijadikan sasaran latihan tembak oleh tentara Napoleon.

Kepala sphinx ini memiliki ukuran panjang 10 meter dan lebar 4 meter, dengan mata setinggi dua meter dan mulut setinggi dua meter juga. Kaki sphinx ini panjangnya sekitar 15 meter. Di antara kakinya terdapat lempengan batu dengan prasasti yang ditambahkan oleh Raja Thutmose IV, dikenal sebagai ‘Dream Stela’, menceritakan mimpi Raja Thutmose.

Sphinx Giza diukir langsung dari bukit kapur dengan beberapa lapisan batu kapur, dan kepala yang lebih keras daripada bagian tubuh lainnya untuk melawan erosi. Namun, dasar strukturnya terbuat dari batu yang lebih lunak, rentan terhadap angin gurun dan banjir tahunan Sungai Nil yang menyebabkan erosi. Pasir dari angin gurun sering kali mengubur sphinx ini selama bertahun-tahun. Meskipun telah mengalami beberapa restorasi, Sphinx Giza tetap menjadi simbol nasional Mesir dan warisan sejarah yang sangat berharga.

Kebudayaan Lain yang Juga Memiliki Sphinx

Berikut adalah beberapa kebudayaan lain yang juga memiliki bentuk patung yang mirip dengan sphinx:

  1. Yunani Kuno: Sphinx Yunani Kuno digambarkan sebagai makhluk dengan kepala perempuan, badan singa, dan sayap burung elang. Contoh terkenal adalah Sphinx Thebes.
  2. Mesopotamia: Di Mesopotamia kuno, terdapat patung-patung yang disebut “lamassu” atau “shedu”. Meskipun tidak sepenuhnya mirip dengan Sphinx Mesir dalam bentuk, mereka memiliki elemen makhluk yang gabungan seperti Sphinx.
  3. Etruria: Kebudayaan Etruria di Italia kuno juga memiliki patung-patung yang mirip dengan sphinx, meskipun dengan perbedaan gaya artistik.
  4. Asia Tengah: Beberapa kebudayaan di Asia Tengah seperti kebudayaan Persia dan kebudayaan Sogdiana memiliki patung-patung yang menunjukkan pengaruh dari kebudayaan Yunani dan Mesopotamia, yang mungkin memiliki elemen-elemen mirip dengan Sphinx.
  5. India Kuno: Dalam konteks India kuno, terdapat beberapa patung makhluk mitologis yang memiliki ciri-ciri gabungan, meskipun tidak secara khusus sebagai “sphinx”, namun memiliki kesamaan dalam konsep makhluk gabungan.

Setiap kebudayaan ini memiliki interpretasi dan makna tersendiri terkait dengan patung-patung mereka yang mirip dengan sphinx, menunjukkan kekayaan dan keragaman seni dan mitologi di seluruh dunia kuno.

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *