Benda Menjijikan & Berbahaya yang Pernah Jadi Obat

Benda Menjijikan & Berbahaya yang Pernah Jadi Obat

Sepanjang sejarahnya, manusia telah mengembangkan berbagai jenis obat untuk menyembuhkan penyakit mereka. Beberapa obat menggunakan bahan-bahan yang saat ini dianggap menjijikkan & berbahaya. Berikut adalah beberapa contoh bahan tersebut.

Merkuri, Sekarang Dilarang, Dulu Disayang

Logam pada umumnya berbentuk padat pada suhu biasa, kecuali merkuri yang uniknya berwujud cair pada suhu tersebut. Selain itu, merkuri dahulu juga dipergunakan sebagai obat. Digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam tubuh, penggunaannya telah dikenal sejak ribuan tahun lalu oleh bangsa-bangsa kuno yang jaya pada masanya seperti China, Yunani, dan Romawi. Mereka meyakini bahwa merkuri dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti sifilis, luka, dan gangguan mental.

Penggunaan merkuri sebagai obat berlanjut hingga masa Renaissance dan awal periode modern di Eropa. Dokter pada masa itu sering meresepkan obat-obatan berbahan merkuri kepada pasien mereka.

Namun, dengan kemajuan teknologi, terungkap bahwa merkuri yang dianggap sebagai penyembuh ternyata memiliki efek berbahaya pada tubuh manusia. Paparan merkuri dapat menyebabkan keracunan, dengan gejala seperti gemetar, kerusakan otak, dan lain-lain. Sejak abad ke-19, penggunaan merkuri sebagai obat telah dihentikan.

Benda Menjijikan & Berbahaya Lainnya Adalah Air Kencing

Air kencing atau air seni adalah cairan yang dikeluarkan oleh manusia saat buang air kecil. Proses ini penting untuk mengeluarkan kelebihan cairan dan zat-zat sisa dari tubuh. Biasanya, air kencing memiliki aroma yang tidak enak, itulah mengapa banyak yang menganggapnya menjijikan. Namun, di masa lalu, ada praktik pengobatan Menjijikan & Berbahaya yang menggunakan air kencing.

Metode ini terkenal sebagai uroterapi, di mana air kencing pasien digunakan sebagai terapi. Dipercaya bahwa air kencing mengandung sifat penyembuhan, dan metode ini telah ada sejak zaman kuno, digunakan oleh peradaban seperti Mesir, China, dan India Kuno. Mereka percaya bahwa air kencing bisa mengobati luka, masalah kulit, dan penyakit lainnya.

Di Eropa dan Amerika Utara, uroterapi mulai dikenal pada awal abad ke-20. Pendukungnya mengklaim bahwa air kencing mengandung vitamin, hormon, dan antibodi yang bermanfaat bagi tubuh, meningkatkan sistem kekebalan dan mempercepat penyembuhan.

Namun, klaim ini ditentang oleh kalangan medis modern. Meskipun air kencing mungkin mengandung zat-zat bermanfaat, tubuh biasanya sudah memprosesnya dan tidak bisa lagi mengambil manfaat dari zat-zat tersebut. Selain itu, air kencing mengandung zat dan kuman yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh, bukan dikonsumsi kembali, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Air Radioaktif Juga Sempat Menjadi Penyembuh

Di zaman sekarang, radioaktivitas sering kali menimbulkan ketakutan. Terlalu banyak paparan zat radioaktif bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk risiko terkena kanker. Namun, dulu kala, air yang Menjijikan & Berbahaya ini justru dianggap sebagai solusi kesehatan yang inovatif. Sejarah air radioaktif dimulai sejak awal abad ke-20 setelah Marie Curie menemukan radium, yang diyakini bisa mengobati berbagai penyakit.

Mulai dari tahun 1920-an hingga 1930-an, air radioaktif menjadi populer sebagai pengobatan untuk arthritis, kanker, dan penyakit kronis lainnya. Namun, seiring waktu berjalan, terungkap bahwa air radioaktif sebenarnya mengandung bahaya yang serius. Meskipun air radioaktif dapat membunuh sel tumor, namun juga dapat merusak sel-sel sehat. Hal ini membuat orang yang mengonsumsinya terlalu sering berisiko terkena kanker dan masalah serius lainnya, seperti keroposnya tulang.

Eben Byers adalah salah satu contoh tragis dari dampak buruk pengobatan Menjijikan & Berbahaya ini. Ia menggunakan air tersebut setiap hari untuk meningkatkan stamina, namun akhirnya meninggal karena efek yang mematikan. Akibat dari hal ini, penjualan air radioaktif dihentikan sejak pertengahan abad ke-20. Meskipun demikian, teknologi yang menggunakan radioaktivitas seperti kemoterapi dan sinar X tetap digunakan dalam dosis yang aman di dunia medis modern.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *