Meteor atau bintang jatuh adalah istilah yang populer digunakan untuk objek luar angkasa yang memasuki atmosfer Bumi. Apabila meteor tersebut bertahan cukup lama dan berhasil mencapai permukaan Bumi sebelum terbakar habis, ia akan disebut sebagai meteorit. Karena alam semesta begitu luas, meteorit yang terdampar di Bumi dapat berasal dari berbagai asal-usul. Di bawah ini adalah beberapa contoh benda langit yang menjadi Asal-usul Meteor.
Asal-usul Meteor yang Paling Umum Diketahui, Asteroid
Asteroid merupakan batuan raksasa yang mengorbit di luar angkasa tanpa bentuk yang teratur seperti planet atau bintang. Mereka terletak di wilayah Tata Surya, terutama di antara Mars dan Yupiter. Salah satu contohnya adalah Vesta, asteroid yang cukup terkenal di kalangan astronom. Meteorit yang pernah jatuh ke Bumi telah teridentifikasi berasal dari Vesta.
Asteroid seperti Vesta tidak memiliki atmosfer karena ukuran dan gravitasinya yang kecil. Oleh karena itu, ketika terjadi tabrakan dengan benda angkasa lain, tabrakan akan menghasilkan serpihan yang kemudian dapat jatuh ke Bumi sebagai meteorit.
Sebagian meteorit yang terdeteksi jatuh ke Bumi diperkirakan berasal dari Vesta, sekitar 5% dari total. Identifikasi ini dilakukan dengan menganalisis kesamaan bahan antara meteorit dan komposisi permukaan Vesta. Wahana antariksa Dawn telah digunakan untuk memetakan permukaan Vesta dan menganalisis komposisinya. Dua meteorit yang diketahui berasal dari Vesta bahkan pernah ditemukan di Kutub Selatan dan diberi nama QUE 97053 serta GRA 98108 oleh ilmuwan NASA.
Bercahaya, Komet Selalu ditunggu Kehadirannya
Komet, objek langit yang terkenal karena pancarannya yang menyerupai ekor panjang, seringkali disamakan dengan meteor oleh orang awam. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Meteor adalah benda langit yang memasuki atmosfer Bumi dan terbakar, menghasilkan cahaya yang disebut ekor. Ekor ini terbentuk dari serpihan meteor yang terbakar akibat gesekan dengan atmosfer.
Di sisi lain, komet adalah objek langit yang bergerak di luar orbit Bumi. Ekor komet berasal dari serpihan es yang terkikis oleh angin surya dari Matahari. Karena itu, ekor komet selalu menjauhi Matahari. Komet bisa terlihat dari Bumi jika mendekati orbitnya. Kehadirannya memberikan pemandangan langit yang spektakuler, dan kadang-kadang dapat menyebabkan hujan meteor saat melepaskan serpihan esnya.
Komet Halley, contoh terkenal dari komet, memiliki rute dan penampilan yang tercatat dengan baik oleh ilmuwan. Meskipun tidak selalu terlihat dari Bumi, setiap bulan Oktober komet ini melepaskan serpihan es yang menyebabkan hujan meteor Orion.
Ternyata Bulan Juga Merupakan Asal-usul Meteor
Bulan, satelit alam yang mengelilingi Bumi secara terus-menerus, dapat menjadi pemandangan yang menakjubkan saat malam cerah. Meskipun sebenarnya tidak memancarkan cahaya sendiri, Bulan memantulkan cahaya dari Bumi, menciptakan perubahan bentuk yang terlihat dari Bumi. Perannya yang penting bagi Bumi termasuk mempengaruhi fenomena pasang surut dan melindungi planet ini dari meteorit dengan gravitasinya.
Berbeda dengan Bumi, Bulan tidak memiliki atmosfer, sehingga serpihan meteorit yang menghantamnya meninggalkan bekas kawah yang mencolok di permukaannya. Beberapa serpihan ini bahkan dapat tertarik oleh gravitasi Bumi dan jatuh ke Bumi sebagai meteorit. Ilmuwan dapat mengidentifikasi meteorit Bulan dengan menganalisis komposisi bahan, seperti yang terjadi pada penemuan meteorit Allan Hills 81005 di Kutub Selatan pada tahun 1982, yang bahan-bahannya mirip dengan batuan Bulan yang dibawa oleh astronot dari misi Apollo.
Tak Terduga, Ternyata Bumi juga Menjadi Sumber Meteor
Dengan mengamati asal-usulnya, meteorit biasanya berasal dari luar Bumi. Namun, tahukah Anda bahwa ada meteorit yang sebenarnya berasal dari Bumi sendiri? Yang menarik, benda yang pada akhirnya menjadi meteorit itu bisa berada di angkasa tanpa campur tangan manusia sama sekali. Pada tahun 2018, para ilmuwan menemukan batu meteorit hitam di Maroko. Karena Maroko terletak di Afrika Barat Daya, batu meteorit itu diberi nama NWA 13188, dengan “NWA” merupakan singkatan dari North West Africa (Afrika Barat Laut).
Namun, bukan hanya karena lokasi penemuan, batu meteorit ini menarik perhatian para ilmuwan karena saat mereka memeriksa penampilan dan komposisi kimianya, mereka menemukan bahwa meteorit ini sangat mirip dengan batuan yang berasal dari gunung berapi di Bumi. Para ilmuwan kemudian menduga bahwa batuan ini pada awalnya adalah batuan dari gunung berapi yang terlempar ke luar angkasa karena letusan. Setelah mengembara di luar angkasa selama ribuan tahun, batu itu kemudian kembali bertabrakan dengan Bumi dan jatuh sebagai meteorit.