Inilah Benda-benda Teraneh yang Dijual di Internet!

Inilah Benda-benda Teraneh yang Dijual di Internet!

Pasar internet, atau yang lebih terkenal sebagai pasar online, telah menjadi tempat utama bagi penjualan beragam barang di era modern ini. Kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh pasar online memungkinkan penjual untuk memasarkan berbagai produk yang mereka inginkan, selama tidak melanggar aturan yang berlaku. Fenomena ini telah melahirkan berbagai penjual unik yang menawarkan barang-barang tak biasa, mulai dari yang aneh hingga yang berbahaya. Berikut adalah rangkuman dari beberapa barang paling aneh yang pernah dijual secara online.

Bangkai Paus Sperma

Pada bulan Mei 2014, sekelompok turis tiba di pantai Newfoundland dekat Cape St. George dan menemukan bangkai seekor paus sperma sepanjang 40 kaki (12 meter). Pihak berwenang di Cape St. George berusaha keras membersihkan pantai dari bangkai paus tersebut, namun ukurannya yang sangat besar membuat upaya mereka terkendala.

Walikota Cape St. George, Peter Fenwick, memiliki ide yang tidak biasa untuk mengatasi masalah ini. Fenwick memutuskan untuk memanfaatkan platform eBay, mengiklankan bangkai paus sperma tersebut dengan harga $2.000 atau sekitar Rp40 juta bagi siapa saja yang tertarik membelinya.

Sayangnya, pihak eBay menarik kembali penjualan ini karena kebijakan mereka melarang penjualan hewan, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Selain itu, Environment Canada juga memberi tahu Fenwick bahwa menjual bagian tubuh dari spesies yang terancam punah adalah perbuatan ilegal, meskipun hewan tersebut sudah mati. Keputusan Fenwick untuk mencoba menjual bangkai paus sperma ini mungkin tidak berhasil, namun inisiatifnya menunjukkan upaya kreatif dalam menghadapi masalah lingkungan yang tak terduga di Cape St. George.

Jiwa Manusia

Salah satu hal yang paling mengejutkan, ternyata ada orang yang pernah mencoba menjual ‘Jiwa Manusia’ di eBay. Pada tahun 2008, seorang anggota band Paradigm mencoba untuk melelang jiwanya dengan harga $37.500 atau sekitar Rp50 juta.

Meskipun item ini menjadi perbincangan populer, eBay secara tegas melarang praktik semacam itu. Mereka menyatakan bahwa penjualan jiwa manusia tidak diperbolehkan karena jiwa tidak dapat dijual. Kebijakan eBay yang melarang penjualan bagian tubuh dan jasad manusia juga berlaku untuk jiwa manusia.

Kotoran Manusia

Meskipun barang yang dijual mungkin terdengar tak biasa, ada fakta menarik bahwa ada orang yang benar-benar membeli produk tersebut secara online. Salah satu contohnya adalah Mailpoop.com, sebuah perusahaan digital yang menawarkan kotoran hewan sebagai cara untuk memainkan trik kepada orang-orang yang tidak disukai.

Mailpoop.com telah menjual kotoran anjing mereka dengan harga terjangkau sekitar $20 atau sekitar Rp350.000, dengan kemungkinan pengiriman langsung ke alamat yang diinginkan oleh pembeli.

Untuk pilihan yang lebih beragam, ada juga Shitexpress.com yang menawarkan pengiriman kotoran dari berbagai hewan seperti gorila, gajah, dan kuda. Biasanya, pengiriman kotoran ini disertai dengan pesan-pesan yang bervariasi.

Pesan-pesan tersebut bisa bermacam-macam, dari yang menghina seperti “Saya benci kamu” hingga yang lebih mendorong introspeksi seperti “Kamu orang yang baik, tapi ada aspek dalam dirimu yang membuat saya merasa tidak nyaman. Terimalah kotoran ini dan mulailah melakukan perubahan positif.”

Sampah Pusar

Sebuah fenomena yang cukup mencengangkan adalah keberadaan orang yang dengan berani menjual barang pribadi yang seharusnya bersifat pribadi di platform online. Contohnya adalah seorang pria dari Baltimore yang memposting kain flanel bekas sebagai barang dagangannya di situs MOPAR. Dalam postingannya, ia menawarkan untuk menukar “karya seninya” ini dengan kendaraan atau uang tunai, hanya kepada pembeli serius yang mungkin berminat. Ini memunculkan pertanyaan tentang batasan etika dalam perdagangan online, di mana barang-barang pribadi seperti ini seharusnya tidak pantas untuk dijual atau dipertukarkan di pasar publik.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *