Makanan Tertua di Dunia, Bagaimana Rasanya?

Makanan kuno

Makanan merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Tanpa makanan dalam waktu yang cukup lama, seseorang dapat meninggal karena kelaparan. Seiring waktu, manusia mengembangkan metode canggih untuk mengawetkan makanan agar tetap tersedia, terutama dalam situasi yang tidak mendukung seperti musim dingin. Secara umum, makanan biasanya hanya dapat diawetkan selama beberapa hari. Namun, para ilmuwan telah menemukan makanan kuno dan minuman kuno yang sudah bertahan ribuan tahun. Berikut adalah beberapa contohnya.

Makanan Tertua Pertama yang Ditemukan Adalah Soup

Makanan cair biasanya tidak dapat bertahan lama karena berbagai faktor seperti kebocoran perlahan wadah penyimpanannya, penguapan cairannya, atau bahkan kejadian tidak terduga seperti tergulingnya wadahnya. Informasi tentang makanan cair dari masa lampau sering kali ditemukan dari gambar, catatan tertulis, atau dengan menganalisis endapan di dalam wadahnya.

Oleh karena itu, penemuan kendis berisi sup dari masa Sebelum Masehi di China pada tahun 2010 merupakan hal yang sangat langka. Tim arkeolog berhasil menemukan kendis dengan sup yang telah berusia sekitar 2.400 tahun. Sup tersebut, ketika diperiksa, diketahui telah berubah warna menjadi hijau karena proses pembusukan dan terdapat serpihan logam dari wadahnya. Para ilmuwan juga menemukan tulang-tulang, menunjukkan bahwa sup ini kemungkinan menggunakan daging hewan sebagai salah satu bahan baku utamanya.

Penelitian lebih lanjut pada tulang-tulang ini mengungkap bahwa mereka berasal dari hewan lembu. Ilmuwan menduga bahwa sup ini tidak dimaksudkan untuk dimakan, tetapi mungkin untuk memberi makan arwah orang yang telah meninggal yang dimakamkan di lokasi tersebut.

Anggur yang Difermentasi Ribuan Tahun Rasanya Bagaimana ya?

Wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dari fermentasi anggur. Semakin lama disimpan, harga wine cenderung naik karena rasanya dianggap semakin nikmat oleh para penggemarnya. Wine telah lama dikonsumsi oleh orang Eropa. Di Jerman, arkeolog menemukan botol berisi wine dalam makam kuno. Usia wine tersebut tidak disebutkan, namun makam itu berusia lebih dari 1.600 tahun. Botol wine masih tersegel rapat sehingga tidak terkontaminasi bakteri. Walaupun umumnya wine semakin nikmat jika disimpan lama, wine yang satu ini mungkin tidak enak karena terlalu lama disimpan. Ilmuwan juga menemukan bahwa wine ini dicampur dengan rempah-rempah untuk menambah rasa.

Makanan Sejuta Umat, Mie ini Menjadi Makanan Tertua Paling Favorit!

makanan kuno

Siapa yang tidak suka mie? Makanan panjang ini digemari banyak orang karena rasanya yang lezat dan cara penyajiannya yang bervariasi. Mie dapat digoreng, direbus, atau bahkan dimakan dalam kondisi kering. Berkat kemajuan teknologi, mie kini bisa dibuat dalam hitungan menit. Ternyata, manusia telah lama mengonsumsi mie. Pada tahun 2005, ilmuwan menemukan mie yang berusia sekitar 4.000 tahun di China. Penduduk China memang sudah dikenal lama sebagai penggemar mie.

Mie kuno tersebut ditemukan di dalam sebuah panci terkubur sedalam tiga meter dalam posisi terbalik. Ilmuwan memperkirakan tempat itu dulu adalah ruang makan yang terkubur akibat gempa bumi bersama isinya. Karena panci terkubur dalam posisi terbalik, mie di dalamnya terlindung dari oksigen yang bisa menyebabkan pembusukan dan dari timbunan tanah serta reruntuhan di atasnya. Inilah yang membuat mie tersebut masih dapat dikenali saat ditemukan. Mie yang ditemukan ini terbuat dari biji millet, sejenis tanaman sereal. Meskipun sekarang gandum lebih umum digunakan sebagai bahan baku mie, di pedalaman China, mie dari millet masih banyak dibuat dan dikonsumsi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *