Hewan Imut ini Pernah Menjadi Musuh Manusia Loh!

Hewan Imut ini Pernah Menjadi Musuh Manusia Loh!

Manusia tidak hanya pernah berperang satu sama lain, tetapi juga melawan hewan. Alasannya bervariasi. Bisa jadi hewan dianggap sebagai hama, atau mungkin karena dianggap mengancam keselamatan manusia, dan banyak alasan lainnya. Berikut adalah beberapa contoh kasus di mana manusia memerangi hewan imut yang jika saat ini dianggap tidak masuk akal.

Hewan Imut yang Sering Ditemuan di Gereja ini Pernah Menjadi Ancaman Bagi Manusia

hewan imut

Burung gereja, atau burung pipit, adalah hewan imut yang sering kita temui di sekitar. Meski terlihat lucu, burung ini kerap dianggap hama karena suka memakan biji padi. Pada tahun 1950-an, Mao Zedong, pemimpin terkenal China saat itu, menyatakan perang terhadap burung gereja. Selain itu, pemerintah China juga mengumumkan perang terhadap nyamuk, lalat, dan tikus, dalam program yang dikenal sebagai Kampanye Empat Hama.

Untuk mendukung program ini, pemerintah menganjurkan agar semua burung gereja di China dibunuh. Mereka dibunuh dengan senapan, ketapel, atau jebakan beracun. Rakyat China juga diminta membunyikan perabotan secara bersama-sama agar burung gereja takut untuk hinggap. Saat burung-burung tersebut kelelahan dan jatuh ke tanah, mereka akan dibunuh.

Ketika banyak burung gereja mati, muncul dampak lingkungan yang serius. Selain memakan biji-bijian, burung gereja juga memakan serangga. Tanpa burung gereja, populasi serangga hama meningkat drastis. Serangga-serangga ini kemudian memakan tanaman pertanian di China, yang mengakibatkan bencana kelaparan hebat. Butuh waktu lama sebelum populasi burung gereja di China pulih seperti semula.

Memiliki Wajah yang Konyol, Siapa Sangka Hewan ini Bisa Mengalahkan Balatentara!

Emu adalah burung terbesar yang hanya ditemukan di Australia. Burung ini memiliki kemiripan dengan burung unta dan kasuari, seperti leher panjang dan ukuran yang setara dengan manusia. Karena ukurannya yang besar, emu tidak bisa terbang. Pada tahun 1930-an, emu menjadi ancaman bagi penduduk Australia karena sering memakan dan merusak tanaman pertanian. Pada saat itu, kondisi ekonomi Australia sedang sulit akibat Depresi Besar.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Australia mengumumkan perang terhadap emu, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 20 ribu ekor. Militer Australia bahkan terlibat dalam upaya ini. Namun, membasmi emu bukanlah tugas yang mudah. Meskipun pasukan Australia dilengkapi dengan senapan mesin, emu sangat waspada dan cepat. Setiap kali tentara mencoba menembak kawanan emu, burung-burung itu akan segera berlari ke segala arah, hanya untuk kembali beberapa waktu kemudian. Akhirnya, pemerintah Australia tidak pernah berhasil membasmi emu sepenuhnya. Burung ini masih dapat ditemukan dalam jumlah besar di Australia Barat.

Kesayangan Sejuta Umat, Hewan Imut Satu ini Pernah Membuat Resah

Kucing tentu bukanlah hewan yang asing bagi kita semua. Kelakuannya yang jinak dan lucu membuat banyak orang tertarik untuk memeliharanya. Namun, tahukah Anda bahwa di Australia, kucing justru menjadi target operasi pemerintah setempat? Pada tahun 2015, pemerintah Australia memulai kampanye untuk mengendalikan populasi kucing liar. Untuk mendorong partisipasi warga, pemerintah bahkan menawarkan imbalan bagi mereka yang berhasil membunuh kucing.

Mengapa pemerintah Australia mengambil langkah ekstrem ini? Meskipun kucing tidak berbahaya bagi manusia dan bahkan membantu mengurangi populasi hewan hama seperti tikus, mereka juga sering menyerang satwa asli Australia yang lebih kecil. Menurut estimasi pemerintah Australia, kucing liar telah membunuh sekitar satu juta burung asli dan 1,7 juta reptil asli di negara tersebut. Untuk melindungi spesies-spesies ini dari kepunahan, pemerintah merasa perlu mengambil tindakan drastis terhadap kucing.

Selain Australia, Selandia Baru juga menghadapi masalah serupa dengan fauna lokalnya yang unik. Beberapa daerah di Selandia Baru bahkan sempat mempertimbangkan untuk melarang kepemilikan kucing peliharaan sepenuhnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *