Pengetahuan Rahasia Dari Suku Dogon!

Pengetahuan Rahasia Dari Suku Dogon!

Suku Dogon, salah satu suku kuno di Afrika, dulunya hanya dikenal sebagai penduduk setempat. Namun, pengetahuan kosmologis yang mereka miliki telah membawa misteri pada peradaban mereka yang ternyata sangat menakjubkan. Mereka telah melakukan pencapaian yang jauh melampaui pemahaman manusia purba. Itulah misteri di balik Suku ini dan hubungannya dengan bintang Sirius.

Awal Mula Misteri Suku Dogon Mencuat

Suko Dogon

Dogon, salah satu kelompok etnis yang tinggal di pedalaman Afrika Barat Prancis, cenderung merahasiakan budaya dan pengetahuan mereka dari publik. Namun, terungkapnya pengetahuan rahasia mereka dimulai ketika seorang antropolog Prancis, Marcel Griaule, mengabdikan waktu selama 16 tahun untuk mempelajari budaya mereka. Dalam perjalanan 19 tahunnya di Afrika, Griaule memusatkan perhatiannya pada Dogon, menyebabkan misteri pengetahuan tersembunyi mereka semakin menjadi menarik sorotan publik.

Pengetahuan Rahasia yang Disembunyikan

Pada tahun 1947, saat Marcel telah 16 tahun tinggal di tengah-tengah suku Dogon, ia didatangi oleh para tetua suku. Mereka menawarkan untuk membagikan pengetahuan rahasia suku Dogon yang bahkan tidak diketahui oleh sebagian besar anggota suku itu sendiri. Para tetua menganggap bahwa minat yang telah lama ditunjukkan oleh Marcel terhadap mereka pantas dihormati, sehingga mereka memutuskan untuk memberinya kehormatan dengan mengungkapkan sesuatu yang sangat rahasia dari budaya mereka.

Pada hari itu, suku Dogon untuk pertama kalinya mengungkapkan pengetahuan rahasia mereka kepada orang luar, sesuai dengan tradisi turun-temurun yang telah mereka lestarikan dari generasi ke generasi. Mereka menyampaikan semua pengetahuan mereka tentang alam, kepercayaan, dan kehidupan suku secara lisan, mengikuti praktik tradisional mereka tanpa menggunakan tulisan-tulisan kuno.

Cincin Saturnus

Dari segala pengetahuan yang disampaikan oleh para sesepuh suku Dogon, yang paling menarik adalah wawasan mereka tentang kosmologi. Mereka mengungkapkan bahwa permukaan bulan sangatlah kering dan tandus, menjelaskan tentang Saturnus dengan cincinnya, serta merujuk pada Jupiter sebagai Dana Tolo, planet yang memiliki empat bulan besar. Mereka juga telah mengetahui bahwa galaksi kita, Bima Sakti, memiliki bentuk spiral dan bahwa planet-planet di dalamnya mengorbit Matahari dalam lintasan elips.

Pengetahuan Mengenai Bintang Sirius

Dari cerita ini juga dapat dipahami bahwa mereka menghormati bintang Sirius dengan cara yang istimewa. Mereka menyadari bahwa bintang yang paling terang di malam hari sebenarnya bukan hanya satu, tetapi terdiri dari dua bintang kembar. Mereka menjelaskan dengan rinci tentang bintang Sirius. Sirius A, yang biasa terlihat paling terang, adalah bintang terbesar dan paling terang dari pasangan bintang tersebut, yang oleh suku Dogon disebut ‘Sigi Tolo’.

Sirius A diorbit oleh bintang yang lebih kecil, Sirius B, yang oleh mereka disebut ‘Po Tolo’ atau juga dikenal sebagai ‘Digitaria’. Suku ini meyakini bahwa Sirius B adalah benda terberat di alam semesta karena terbuat dari sebuah bahan logam yang mereka sebut ‘Sagala’. Sirius B mengorbit Sigi Tolo setiap 50 tahun dalam orbit elips. Mereka juga menyatakan adanya bintang ketiga dalam sistem ini, yang disebut ’emme ya’, yang berarti matahari para wanita.

Emme ya digambarkan sebagai bintang yang memiliki massa empat kali lebih ringan daripada Po Tolo, bergerak searah dengan Sigi Tolo tetapi dengan orbit yang lebih besar. Emme ya juga dikatakan memiliki satelit atau planet sendiri yang disebut ‘Goatherd’ atau ‘the star of women’. Semua ini tercermin dalam topeng sigui tua berusia 400 tahun yang mewakili kosmologi. Semua pengetahuan ini dipercayai berasal dari pengetahuan turun-temurun suku Dogon. Mereka meyakini bahwa pengetahuan ini bermula sekitar 5.000 tahun lalu, ketika sebuah kapal dewa datang bersamaan dengan munculnya api dan guntur.

Kapal itu membawa para Nommo, dewa yang dianggap bisa hidup di darat dan air dan memiliki wujud setengah ikan. Menurut kepercayaan suku Dogon, para Nommo ini telah mendirikan peradaban suku Dogon dan mewarisi pengetahuan tentang kosmologi serta surga. Marcel Griaule dan rekannya, Germaine Dieterlen, menyusun makalah tentang suku Dogon yang diterbitkan pada tahun 1950 dengan judul “A Sudanese Sirius System”. Marcel meninggal di Paris pada tahun 1956 karena serangan jantung. Ketika Marcel meninggal, suku Dogon mengadakan upacara khusus sebagai penghormatan tertinggi bagi pria ini. Pada tahun 1965, buku tentang suku Dogon yang ditulis oleh Marcel dan Dieterlen diterbitkan dengan judul “Le Renard Pale” atau “The Pale Fox”.

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *