Umumnya, orang cenderung menghindari penjara karena itu mengurangi kebebasan mereka untuk bergerak bebas. Namun, ada beberapa individu yang justru ingin masuk penjara karena menganggap penjara sebagai tempat yang lebih baik bagi mereka. Berikut beberapa contoh kasus di mana orang-orang memilih untuk tinggal di dalam penjara dengan alasan yang konyol.
Minta Dipenjara 33 Tahun Karena Menyukai Angka 33
Pada bulan Oktober 2005, Pengadilan Oklahoma di AS menghukum Eric Torpy dengan 30 tahun penjara karena kasus perampokan dan percobaan pembunuhan. Namun, alih-alih mencari cara untuk mengurangi atau mencabut hukumannya, Torpy justru meminta agar hakim memperpanjang masa tahanannya menjadi 33 tahun. Torpy mengajukan permintaan aneh ini agar masa hukumannya cocok dengan nomor punggung 33 milik pebasket terkenal Larry Bird. Meskipun permintaannya terdengar tidak masuk akal, hakim memutuskan untuk mengabulkannya.
Namun, seperti pepatah yang mengatakan bahwa “penyesalan selalu datang terlambat”, Torpy sekarang menyesali keputusannya sendiri karena kini ia menyadari bahwa kehidupan di dalam penjara jauh lebih sulit daripada yang pernah dibayangkan. Dia mengakui bahwa permintaannya kepada hakim hanya bercanda, dan menyalahkan hakim atas keputusan memenuhi permintaannya.
Ternyata, Torpy memang memiliki obsesi terhadap angka 33. Dia bahkan memiliki tato angka 3 di masing-masing sikutnya. Menariknya, ketika tahun 2033 tiba, Torpy akan memiliki kesempatan untuk mengajukan pembebasan bersyarat kepada hakim.
Ingin Masuk Penjara Agar Dapat Makanan dan Tempat Tinggal Gratis
Pada bulan Juli 2011, Lance Brown dibebaskan dari penjara setelah selesai menjalani hukuman pidana terkait kasus perampokan. Namun, setelah mendapatkan kebebasannya, pria berusia 36 tahun itu merasa kebingungan karena menghadapi kesulitan hidup di luar penjara tanpa memiliki tempat tinggal. Dalam keputusasaannya, Brown mencari cara untuk kembali ke dalam penjara. Awalnya, dia menghubungi Billy Johnston, seorang petugas penjara yang dulu menanganinya, dan memohon agar dibantu masuk kembali. Namun permintaannya ditolak oleh Johnston.
Tetapi Brown tidak menyerah, dan akhirnya mengirim pesan ancaman pembunuhan kepada Presiden Barack Obama. Namun, ancaman tersebut dianggap tidak serius, sehingga Brown tidak kembali dipenjara. Selanjutnya, Brown melemparkan batu bata ke jendela gedung pengadilan, mengakibatkan kerusakan dan ditangkap oleh polisi. Saat dihadapkan pada hakim, Brown mengakui bahwa dia sengaja melakukan itu agar ditangkap kembali dan mendapatkan makanan serta tempat tinggal gratis di penjara.
Setelah mempertimbangkan bukti dan pengakuan Brown, pengadilan memutuskan untuk memenjarakannya lagi selama beberapa waktu, dengan masa percobaan selama 3 tahun. Setelah selesai menjalani hukumannya, Brown dibebaskan dengan syarat tetap diawasi agar tidak ada orang lain yang terinspirasi untuk melakukan tindakannya.
Agar Bisa Jauh dari Istri, Pria ini Memilih untuk Dipenjara
Walid Chaabani, seorang pria dari Livorno, Italia, ditempatkan dalam tahanan rumah karena kasus narkoba. Namun, selama masa hukumannya, ia sering bertengkar dengan istrinya. Pada tahun 2014, Chaabani memutuskan untuk melarikan diri dari rumah, menyatakan bahwa konflik dengan istrinya membuatnya tidak tahan. Dia meminta polisi untuk mengirimnya ke penjara agar tidak perlu berurusan lagi dengan istrinya. Permintaannya disetujui, dan Chaabani menghabiskan sisa masa hukumannya di penjara.
Chaabani bukan satu-satunya yang meminta masuk penjara karena masalah dengan pasangannya. Pada tahun yang sama, seorang pria dari Roma, Italia, meminta hal yang sama saat sedang menjalani tahanan rumah selama 8 bulan. Konflik sering terjadi antara pria itu dan istrinya, bahkan mengganggu tetangga. Setelah 3 bulan, dia meminta dipindahkan ke penjara karena khawatir akan kejadian tak diinginkan terjadi di rumah. Permintaannya dikabulkan, dan dia menjalani sisa masa hukumannya di penjara selama 5 bulan.
