Timur Lenk, Sang Penakluk Haus Darah dari Uzbekistan

Timur Lenk, Sang Penakluk Haus Darah dari Uzbekistan

Peperangan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan sejarah umat manusia. Banyak peradaban dan kerajaan terkenal yang bangkit dan jatuh karena konflik bersenjata. Dalam catatan sejarah, nama-nama pemimpin yang dihormati karena keberhasilan mereka di medan perang selalu tersurat. Timur Lenk adalah salah satu contoh yang menonjol. Dilahirkan pada tahun 1336 di Kesh, kini bagian dari Uzbekistan, Timur berhasil membangun sebuah kerajaan yang luasnya merentang dari Persia hingga India.

Namun, keberhasilan Timur dalam memperluas kekuasaannya tidak terlepas dari tindakan perang dan pembantaian. Meski demikian, kecemerlangannya dalam bidang militer membuatnya diingat dalam sejarah. Citranya sebagai seorang pemimpin yang ulung di medan perang dan kecenderungannya pada kekerasan telah menyelimuti kisah-kisah yang tak jarang berbau horor, bahkan mistis. Berikut adalah beberapa fakta mengejutkan mengenai sosok panglima legendaris ini.

Namanya Didapat dari Caranya Berjalan

Ia juga dikenal sebagai Tamerlane dalam tradisi Barat, secara harfiah diterjemahkan sebagai “Timur yang Pincang”. Gelar tersebut diberikan karena Timur terlihat berjalan dengan kesulitan setelah mengalami cedera parah, meskipun karismanya mampu menutupi kelemahan fisiknya dan membantunya memperluas kerajaannya.

Ada dua narasi mengenai asal mula cedera yang dialami Timur. Versi pertama menceritakan bahwa ketika Timur masih muda, ia tertangkap mencuri domba milik seorang penggembala. Dalam perkelahian itu, sang penggembala menembakkan dua anak panah ke arah Timur. Satu panah memutuskan dua jari kanannya, sementara yang lain menembus pinggangnya, meninggalkannya dengan cacat seumur hidup.

Sedangkan versi kedua menyatakan bahwa Timur menderita cedera saat bertugas sebagai tentara bayaran. Ketika diserang oleh musuh, ia terjatuh dan diserang dengan pedang. Pukulan pedang itu mengenai tangan kanannya dan pinggangnya, mengakibatkan kecacatan yang membuatnya tidak dapat berjalan normal lagi.

Timur Lenk Adalah Salah-satu Pemimpin Terkejam di Dunia

Ketika Timur masih hidup, reputasinya sebagai seorang yang sangat kejam terkenal luas. Selama periode perangnya, setidaknya 17 juta orang tewas karena tindakan pasukannya, jumlah yang mencakup sekitar 5% dari total populasi dunia pada saat itu. Selain itu, Timur juga dikenal karena kebiasaannya menyusun tumpukan tengkorak dari korban-korban pembantaian menjadi semacam struktur menara atau piramid.

India menjadi lokasi dari beberapa pembantaian paling terkenal yang dilakukan oleh Timur. Ketika menyerang Kesultanan Delhi di India utara, ia memerintahkan pembunuhan massal terhadap sekitar 100 ribu budak. Bahkan setelah pasukannya berhasil mengalahkan pasukan Delhi dan memasuki kota, pembantaian massal terhadap penduduk lokal masih berlanjut. Bau busuk mayat-mayat dari kota Delhi masih tercium hingga 3 hari setelah pembantaian dilakukan.

Salah satu contoh lain dari kekejaman Timur terjadi pada tahun 1387 di Ishafan (kini bagian dari Iran). Awalnya, Timur mengirim utusan untuk mengumpulkan pajak dari penduduk setempat, namun para utusan itu malah dibunuh. Sebagai balasan, Timur memerintahkan pembunuhan sekitar 200 ribu penduduk Ishafan, dan tengkorak mereka disusun menjadi tumpukan menyerupai menara.

Saat usianya semakin tua, sifat kejam Timur semakin menjadi-jadi. Ketika pasukannya menyerang Baghdad pada tahun 1401, ia memerintahkan setiap tentaranya untuk membawa pulang dua kepala kepadanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya pembantaian besar-besaran terhadap penduduk kota, di mana sekitar 20 ribu warga Baghdad dilaporkan menjadi korban.

Makamnya Memiliki Kutukan, Membawa Sial Bagi Dunia

timur lenk

Meskipun Timur Lenk telah meninggal, kisah horor tentangnya tetap bergulir. Pada tahun 1941, sebuah tim arkeolog dari Uni Soviet menggali kuburan Timur di Samarkand dan mengirim jasadnya ke Moskow untuk penelitian. Saat proses penggalian, mereka menemukan sebuah tulisan peringatan yang mengancam bahwa pembukaan makamnya akan membawa kesialan yang lebih besar. Bagi beberapa orang, tulisan ini dianggap sebagai kutukan dari roh Timur, sementara yang lain menganggapnya sebagai superstisi belaka.

Namun, kejadian yang terjadi setelah pemindahan jasadnya membuat banyak orang mempertanyakan kebenaran kutukan tersebut. Hanya dua hari setelah pemindahan jasad Timur, pasukan Jerman dan sekutu mereka menyerbu Uni Soviet, memulai periode paling mematikan dalam Perang Dunia Kedua. Pada bulan November 1942, jasad Timur dikembalikan ke Samarkand dan dimakamkan sesuai tradisi Islam. Hanya beberapa hari setelah itu, pasukan Uni Soviet memenangkan Pertempuran Stalingrad dan mulai mengusir pasukan Jerman dari wilayah mereka. Apakah makam Timur benar-benar terkutuk? Pertanyaan ini terbuka untuk pembaca sendiri untuk mengambil kesimpulan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *