Senjata Jarak Jauh Sebelum Ada Senjata Api

Senjata Jarak Jauh Sebelum Ada Senjata Api

Saat ini, senjata api seperti senapan dan pistol menjadi senjata jarak jauh yang paling terpercaya dalam medan pertempuran. Tetapi sebelum senjata api ditemukan, manusia telah menggunakan berbagai macam senjata jarak jauh yang sama berbahayanya dengan senjata api. Salah satu di antaranya bahkan disebut-sebut sebagai penyebab munculnya salah satu wabah paling mematikan di dunia. Berikut adalah senjata-senjata tersebut.

Sebelum Senjata Api Ditemukan, Orang Pada Zaman Dahulu Menggunakan Panah

Panah digunakan Sebelum Senjata api ditemukan

Sejak zaman dahulu, sebelum senjata api menguasai panggung pertempuran seperti saat ini, panah telah menjadi senjata yang mendominasi. Penyebabnya sederhana: sepanjang sejarahnya, panah terbukti efektif sebagai senjata jarak jauh. Senjata panah terdiri dari busur dan anak panah. Ketika digunakan, pemanah akan menempatkan anak panah di tengah busur, kemudian menarik tali busur bersama anak panah. Ketika pemanah melepaskan tali busur, anak panah akan terlempar ke depan menuju targetnya.

Kpinga, Senjata Jarak Jauh Eksotik dari Afrika

Senjata jarak jauh dari afrika sebelum adanya senjata api

Afrika memiliki banyak senjata eksotik yang terlihat unik sekaligus berbahaya. Kpinga adalah contoh dari senjata tersebut. Ketika dilihat dari penampilannya, orang tidak akan mengira bahwa kpinga dapat digunakan sebagai senjata jarak jauh. Kpinga adalah senjata asli suku Azande yang berasal dari wilayah Mesir dan Sudan. Hanya prajurit suku Azande yang memiliki keterampilan khusus yang diizinkan untuk memiliki senjata ini. Karena dalam tangan yang terampil, senjata ini sangat berbahaya dan bahkan bisa menyakiti teman sendiri secara tidak sengaja.

Pecinta Sejarah Romawi Tentu Familiar dengan Pilum

Orang romawi kuno juga menggunakan senjata jarak jauh jauh sebelum adanya senjata api

Tongkat panjang dengan ujung tajam merupakan ciri khas dari tombak. Banyak yang mengasumsikan bahwa tombak hanya efektif untuk tusukan jarak dekat, padahal selain itu, tombak juga dapat digunakan untuk pertempuran jarak jauh. Pilum, senjata khas Romawi, memiliki kemiripan dengan tombak tetapi memiliki perbedaan signifikan. Salah satunya adalah bagian tajam yang sempit yang hampir mencapai separuh panjang senjata itu sendiri.

Api Yunani, Senjata Jarak Jauh di Tengah Laut dari Masa Yunani Kuno

tidak hanya benda keras, elemen seperti api juga digunakan sebagai pengganti senjata pai di masa lalu

Romawi Timur, juga dikenal sebagai Byzantium, adalah sebuah kekaisaran yang berdiri di Eropa Timur. Meskipun sering diserang oleh berbagai bangsa asing, kekaisaran ini bertahan kuat selama berabad-abad, terutama berkat senjata rahasia yang mereka miliki: Api Yunani. Api Yunani, sebuah senjata cair yang tak terpadamkan oleh air, menjadi andalan mereka. Digunakan terutama dalam pertempuran laut, kapal perang Byzantium akan menyemprotkan Api Yunani ke kapal musuh, menyebabkan kebakaran tak terkendali yang hampir pasti mengakibatkan tenggelamnya kapal tersebut. Keunikannya membuatnya menjadi elemen tak tergantikan dalam keberhasilan militer Byzantium selama bertahun-tahun.

Diluar Nalar, Mayat Manusia juga Sempat Menjadi Senjata Jarak Jauh

Ketika seseorang meninggal, proses pemakaman merupakan upaya wajib sesuai aturan yang berlaku untuk menghormati yang telah tiada dan mencegah penyebaran bau busuk serta penyakit. Prinsip serupa diterapkan dalam kondisi prajurit di medan perang, di mana rekan yang gugur akan dimakamkan dengan layak. Namun, pada tahun 1346, tentara Mongol di Ukraina mengambil tindakan ekstrem saat terkena wabah Maut Hitam. Pemimpin mereka mengarahkan mayat-mayat untuk dilemparkan ke kota Caffa dengan ketapel raksasa, yang mengakibatkan penyebaran penyakit yang mematikan. Ini memicu epidemi di Eropa, menyebabkan wabah Maut Hitam yang mematikan.

Itulah senjata-senjata jarak jauh yang digunakan oleh umat manusia jauh sebelum teknologi modern menemukan senjata api. Sementara teknologi senjata telah berkembang, catatan sejarah mengingatkan bahwa kreativitas manusia dalam menciptakan kehancuran tetap menjadi ancaman yang nyata dalam medan pertempuran. Semua ini menjadi cerminan betapa manusia dapat menghadapi tantangan bahkan dengan cara yang paling tidak terduga dan kadang mematikan.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *